ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
menakjubkan !!!!Inilah Kisah Hebat persib bandung juara setelah 25 tahun
Sejarah Persib
Bandung Juara Perserikatan di Tahun 1986 –
PERSIB BANDUNG adalah salah satu klub tradisional dalam sepakbola Indonesia.
83 tahun, lima
gelar juara Perserikatan, satu gelar juara Liga Indonesia, satu gelar juara
Indonesia Super League,dan satu gelar juara Piala Presiden 2015. Persib Bandung jelas merupakan salah satu sejarah besar sepakbola
Indonesia. Dengan usia setua itu, tentu saja banyak kisah – baik yang
bahagia maupun sedih – yang telah dialami oleh Persib Bandung.
Dalam satu
waktu Persib, pernah membuat jalanan di kota Bandung dipenuhi oleh orang-orang
yang dilanda euforia. Dari tukang sampah hingga pegawai kantoran berjalan
beriringan, mengenakan jersey biru kebanggaan Persiba tau aksesoris apapun yang
berbau biru ala Maung Bandung, dan meneriakkan kalimat yang sama, “Kita bangga
dengan Persib!” Kita? Kita adalah BOBOTOH, julukan
penggemar Persib, tak peduli tua-muda, kaya-miskin, dan perbedaan lain yang
normalnya memberikan jarak.
Dalam waktu
lainnya Persib juga pernah sangat akrab dengan rasa sakit. Bahkan, tak jarang
rasa sakit yang dialami Persib terjadi dalam waktu yang sangat lama. Persib
pernah menantikan gelar selama 25 tahun (1961-1986), meratapi nasib buruk
mereka hingga terdegradasi sebelum kembali bangkit.
Beberapa dekade
kemudian, meski tak sampai degradasi, siklus tersebut kembali terulang. Persib
menantikan gelar selama 19 tahun untuk kembali menjadi yang terbaik di tanah
air.
Menariknya,
meski beberapa kali mengalami kegagalan dan menemui masa suram, Persib
sepertinya tak pernah merasa menderita. Seolah percaya bahwa penderitaan
hanyalah sebuah pilihan, Maung Bandung selalu punya cara untuk bangkit.
Dengan keadaan seperti itu, tak heran jika kisah-kisah tentang kehebatan Persib
sering dibicarakan secara turun-temurun layaknya dongeng sebelum tidur.
Lalu,
kisah-kisah yang mana saja yang layak untuk terus-terusan dibicarakan dan
dijadikan semacam “warisan budaya ” seperti dongeng sebelum tidur itu?
1.Juara Perserikatan 1986: Gol Djanur yang menghakhiri penantian selama 25
tahun.
“Lebih dari 100
Bis Berarak ke Jakarta,” tulis Pikiran Rayat, salah satu surat kabar terbesar
di Jawa Barat, menjelang pertandingan final Perserikatan 1986 di Stadion Utama
Gelora Bung Karno, Jakarta, antara Persib Bandung melawan Perseman Manokwari.
Itu merupakan
pertandingan final ketiga Persib di kompetisi Perserikatan dalam jangka waktu
yang berurutan. Pada dua pertandingan final sebelumnya (1983 dan 1985), Persib
dua kali kalah dari PSMS Medan. Dua-duanya terjadi melalui drama adu penalti
yang menyakitkan, membuat penantian mereka untuk menjadi juara bertambah
menjadi 25 tahun.
“Nista, Maja,
Utama,” kata Ateng Wahyudi, ketua Umum Persib, menjelang pertandingan final.
Itu adalah peribahasa Sunda yang kurang lebih berarti “Sudah keterlaluan, tak
layak diberi ampun lagi karena sudah cukup perilaku jeleknya”. Peribahasa yang
konon mujarab karena mampu mengungkit semangat pemain-pemain Persib di laga
final.
Bobotoh pun
dengan antusias berangkat ke Jakarta, membuat Bandung menjadi seperti kota
mati. Bahkan, beberapa jam sebelum pertandingan digelar, lagu “Halo-Halo
Bandung” sudah berkumandang di Senayan.
Dan saat pembawa acara mengatakan bahwa bola yang akan digunakan dalam pertandingan final tersebut merupakan bola yang sama dengan bola yang akan digunakan pada Piala Dunia 1986, puluhan ribu Bobotoh yang sudah memadati Senayan mengepalkan tangan ke udara. Sore itu, mereka yakin Persib akan memenangkan pertandingan sekaligus mengakhiri penantian selama 25 tahun.
Dan saat pembawa acara mengatakan bahwa bola yang akan digunakan dalam pertandingan final tersebut merupakan bola yang sama dengan bola yang akan digunakan pada Piala Dunia 1986, puluhan ribu Bobotoh yang sudah memadati Senayan mengepalkan tangan ke udara. Sore itu, mereka yakin Persib akan memenangkan pertandingan sekaligus mengakhiri penantian selama 25 tahun.
Pada awal
pertandingan, Persib langsung tampil menyerang. Permainan satu-dua sentuhan
khas Persib, yang membuat mereka mendapat julukan ” Brasil-nya Indonesia
“, langsung mereka peragakan. Tapi, Perseman memberikan perlawanan yang cukup
alot. Anak-anak asuh Paul Cumming tersebut melakukan pressing ketat, tak
membiarkan Persib memainkan gaya sepakbola satu-dua sentuhan andalannya dengan
leluasa, Hingga turun minum, keadaan tak berubah.
Gol yang
ditunggu-tunggu Persib selama 25 tahun akhirnya datang juga pada menit ke-77.
Tendangan mendatar Djanur, sapaan akrab Djajang Nurjaman, yang mengarah ke
sudut sempit tak mampu diselamatkan oleh Markus Woof, kiper Perseman. Senayan
bergemuruh. Energi luar biasa para Bobotoh diluapkan dalam berbagai macam
ekspresi. Djanur dan rekan-rekannya berselebrasi ke arah Bobotoh.
Setelah gol
tersebut, diiringi kembang api yang menyala di tribun Selatan, Persib bermain
semakin tenang. Mereka terus berusaha untuk mengontrol jalannya pertandingan.
Dan saat wasit John Charles meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan,
kedudukan tak berubah. Persib menang. Bobotoh pun merangsek ke lapangan.
“Kamu hebat!”
kata salah seorang bobotoh kepada Djanur.
Sementara itu
jauh dari Senayan, warga Bandung yang tersisa mencoba menghidupi kotanya yang
sepi. Mereka keluar rumah, menjamah Jalan Merdeka, Jalan Asia Afrika, dan Jalan
Dago. Sambil menanti para pahlawannya beserta rombongannya pulang membawa gelar
yang sudah dinantikan selama seperempat abad, mereka melakukan konvoi dengan
mobil pick-up, sepeda motor, dan truk.
Teriakkan “Persib juara!” terdengar mengiringi hujan yang
membasahi hampir setiap sudut kota Bandung pada saat itu.
0 Response to "menakjubkan !!!!Inilah Kisah Hebat persib bandung juara setelah 25 tahun "
Posting Komentar